Rabu, 10 Juli 2019

"Trend Desain Packaging di Tahun 2018"

 

Hasil gambar untuk desain kemasan



Saat ini, banyak berbagai produk yang memiliki kemasan unik dan menarik. Hal itu, rasanya tidak lepas dari peran seorang desainer yang membuat desain kemasan produk agar terlihat lebih menarik. Namun, rupanya setiap tahun, kemasan tersebut akan mengikuti perkembangan zaman dan teknologi loh! tak terkecuali di tahun 2018 ini.
Berikut trend desain kemasan produk yang akan menjadi trend di tahun ini.

1. Sederhana (Simpel)
Kesederhanaan dalam desain produk perlu diperhatikan. Meskipun sudah ada sejak dulu, namun tidak salah jika ingin menambahkan kesan minimalis dan elegant dengan menambah sebuah simbol agar produk tersebut diingat oleh masyarakat.

1 

2. Pastel
Dengan menggunakan warna pastel pada desain produk, seperti menciptakan kesan lembut, hangat, serta memberikan kesan terpesona terhadap konsumen.

2 

3. Doodle
Doodle menggambarkan suasana yang bahagia dan energik. Desain ini juga memiliki cara bagus untuk menggambarkan apa yang ada di dalam kemasan. Hal itu yang membuat konsumen tertarik untuk membeli.

3

4. Poster Film
Dengan menggunakan desain poster film, maka memberikan suatu identitas dari produk itu secara jelas dan memberikan deskripsi unik yang berkaitan dengan produk itu sendiri.

4
5. Big Words
Desain produk dengan style big words, memberikan kesan jelas serta terdapat penekanan terhadap produk tersebut.  Dengan menggunakan font sans serif dan menggunakan pilihan warna yang sesuai, maka desain produk itu menjadi lebih elegan.

5 (1)

6. Bentuk dan bahan 3D
Keunikan terbaru dalam desain produk ialah menggunakan desain 3D. Desain ini membuat desain packagingnya menjadi lebih unik dan terlihat lebih eye catching.  

6 (1) 

7. Vintage
Desain vintage sekarang semakin banyak digemari dan digunakan, sebab  Vintage memiliki struktur yang terorganisir, detail yang padat dan identitas yang kuat dan abadi.

7

8. Photography
Fotografi menjadi salah satu unsur dalam desain yang cukup kuat. Pesan visual yang diciptakan melalui sebuah foto dapat menarik perhatian orang untuk lebih memerhatikan desain packagingnya. Foto juga bisa membawa banyak pesan di dalamnya.
 
                                          8 (1)
9. Holographic Effects
Desain holographic effect dapat mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Kedalaman dimensi warna menambah kesan elegan  dan nilai yang lebih dalam desain packaging-nya.

9

10. Vibrant Gradients
Desain vibrant akan hadir dengan lebih banyak warna sehingga dapat menambahkan unsur kedalaman dan bentuk pada desain packaging. Membuat warna desain menjadi lebih bervariasi lagi.

10

Intinya, tren desain packaging 2018 ini terus bertransformasi antara yang baru dan lama, yang bebas dan beraturan. Selama kedua aspek tersebut dapat terus berkombinasi, maka desain packaging akan terus berkembang dan berinovasi. Desain Packaging saat ini sangat dibutuhkan dalam segala aspek, desain packaging membuat kemasan jauh lebih menarik dan diminati masyarakat.
Makanya, penting banget kan belajar seputar desain packaging di zaman now ini.

sumber:  https://idseducation.com/articles/trend-desain-packaging-di-tahun-2018/

"PERANAN DESAIN KEMASAN DALAM DUNIA PEMASARAN"

 
 
 
 Hasil gambar untuk desain kemasan
 
 
 
 
DEFINISI KEMASAN
Mengemas termasuk aktivitas merancang dan membuat wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Kemasan biasa mencakup wadah utama dari produk; kemasan sekunder yang dibuat ketika produk akan digunakan; dan kemasan pengiriman yang perlu untuk menyimpan, mengenali, dan mengirimkan produk.

Kemasan  juga dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan
pembungkusan, yaitu:
 
1.  Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
2.  Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.
3.  Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman.

FAKTOR-FAKTOR DESAIN KEMASAN

Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar harus
mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
 
1. Faktor pengamanan
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat
menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh,
tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat
ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.
2. Faktor ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya
tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang,
produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.
3. Faktor pendistribusian
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai
ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan
perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau
tempat pemajangan.
4. Faktor komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra
merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami
dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat
“diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak
dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah
gagal.
5. Faktor ergonomi
Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil
sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu
sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya,
bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan
dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena
minyak.
6. Faktor estetika
Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan
penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan
maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
7. Faktor identitas
Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas
produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.
8. Faktor promosi
Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan
berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk
menarik perhatian konsumen-konsumen baru.
9. Faktor lingkungan
Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi
dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita.
Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi,
salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat
adalah styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil
menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka.
Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah
lingkungan (environmentally friendly ), dapat didaur ulang (recyclable ) atau dapat
dipakai ulang (reusable).



DESAIN KEMASAN

Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik.
Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual
(estetika) dan daya tarik praktis (fungsional) 
 
1. Daya tarik visual (estetika)
Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur
grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan
untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal.
Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang
terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu
mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya.
Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik dari produk
lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa
terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa
disadarinya. Misalnya produk-produk sabun mandi yang pada umumnya memiliki
komposisi yang tidak jauh berbeda. Tetapi produk sabun mandi yang dapat
menampilkan kelembutan yang divisualkan dengan baik pada desain kemasannya, di
antaranya menggunakan warna-warna lembut (pastel) dan merek dengan font Script
atau Italic (miring) dan memberikan kesan lembut dan anggun akan lebih banyak
dipilih oleh konsumen. Visualisasi yang ditampilkan memberikan efek psikologis
bahwa konsumen akan merasakan kulitnya lebih lembut setelah menggunakan sabun
mandi tersebut.
2. Daya tarik praktis (fungsional)
Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan
kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau
pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan
antara lain :
 
- Dapat melindungi produk
- Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan
- Porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman
- Dapat digunakan kembali (reusable)
- Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang
- Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan
jenis produk yang dapat diisi ulang (refill)



sumber: http://diditnote.blogspot.com/2013/01/peranan-desain-kemasan-dalam-dunia_16.html

"Memahami Kegunaan dan Manfaat Kemasan Produk"

 Hasil gambar untuk kegunaan kemasan produk

Pengemasan adalah sebuah struktur terkordinasi yang diciptakan untuk mempersiapkan barang supaya siap untuk ditransportasikan, disimpan, dipasarkan, dan digunakan.

Kelebihan yang bisa didapatkan dengan adanya wadah atau kemasan pada suatu produk, salah satunya adalah bisa mendukung produk tersebut agar terhindar dari kerusakan disaat proses alokasi .
Tidak hanya itu saja, packaging pada produk juga dapat melindungi produk dari bahaya kontaminasi serta masalah fisik lainnya, baik itu bersifat tekanan, benturan, dan getaran.

Selain itu, kemasan produk juga berfungsi untuk menaruh suatu hasil pengolahan, ataupun produk industri supaya memiliki bentuk yang bisa mempermudah proses penyimpanan, pengangkutan, dan penyaluran kepada para pengguna.

Nah, kalau diperhatikan dari segi pemasarannya, kemasan dari sebuah produk tentu sangat berperan penting, dan menjadi elemen penting yang harus diperiksa lagi untuk para produsen.
Selain dapat menambah keinginan para konsumen untuk membelinya, packaging pada produk juga bisa memberikan kesan yang lebih di mata para pengguna apabila di-compare dengan merk produk yang tidak menggunakannya.

Karena itulah desain, warna, dan tampilan dari kemasan harus dilakukan dengan seindah mungkin, dan diperhatikan juga dalam mekanisme perencanaannya.
Kalau dilihat , fungsi pengemasan pada bahan pangan terbagi ke dalam beberapa poin, diantaranya adalah:

1.Sebagai tempat dari sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk, hingga sampai ke tangan konsumen.
2.Mengamankan dan mengawetkan produk, misalnya seperti menghindarkan dari cahaya ultraviolet, panas matahari, kelembapan suhu, unsur O2, benturan, serta pencemaran dari kotoran ataupun mikroba yang dapat merusak & menurunkan mutu dari sebuah produk.
3.Sebagai ciri-ciri dari produk, dalam situasi ini, kemasan dapat digunakan untuk media informasi bagi para pelanggan melalui label yang dapat ditemukan pada kemasan produk tersebut.
4.Meningkatkan efektifitas produk, contohnya: mempermudah sistem penghitungan suatu produk berdasarkan packaging-nya, serta memudahkan transportasi dan penyimpanan produk tersebut.
5.Mencegah dari dampak buruk dari luar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang ada di dalam produk.
Misalnya seperti produk-produk yang memiliki aroma menusuk, atau produk yang berbahaya seperti minuman keras, gas beracun, dll.
Ataupun produk yang dapat memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas produk dengan baik pastinya dapat menjaga produk-produk lain yang ada di sekitarnya.
6.Memperluas penggunaan serta pemasaran produk, misalnya seperti kasus penjualan sirup dan kecap yang meningkat sejak penggunaan kemasan pada botol diterapkan.
7.Meningkatkan minat calon konsumen.
8.Sebagai media informatif produk dan iklan.
9.Memberi kenyamanan untuk para pembeli.

Persyaratan Bahan Kemas

Untuk menetapkan peranan perlindungan dari pengemasan produk, maka dibutuhkan juga dipertimbangkan aspek-aspek kualitas produk yang nantinya akan dilindungi.
Sebab kualitas dari sebuah produk ketika sudah mencapai tangan konsumen sangat tergantung pada kondisi bahan mentah, proses pengolahan, dan tempat penyimpanan dari produk yang akan dikemas.

Dengan begitu, fungsi dari kemasan tersebut wajib memenuhi beberapa kualifikasi persyaratan sebagai berikut:

1.Memiliki daya kemas yang baik untuk mempermudah dalam proses penanganan, pengangkutan, penyaluran, penyimpanan, dan penyusunan produk.
2.Mempunyai kemampuan supaya bisa mengamankan isi produknya dari bermacam-macam resiko yang datang dari luar, contohnya perlindungan dari efek kelembapan udara panas ataupun dingin, cahaya matahari, bau asing, gesekan ataupun tekanan mekanis, dan kontaminasi mikroorganisme.
3.Bisa menjadi daya tarik untuk pengguna.
Dalam perkara ini, identifikasi, informasi dan tampilan seperti bentuk, warna, dan keindahan bahan kemasan wajib di utamakan.
4.Persyaratan ekonomi, maknanya adalah, kesanggupan dalam memenuhi kemauan pasar, targetnya yang berupa masyarakat, serta tempat tujuan pemesan.
5.Memiliki bobot, bentuk, dan ukuran yang sesuai dengan pola atau standar yang ada, mudah dibentuk atau dicetak, dan mudah juga untuk di daur ulang kembali.

Nah, tentu dengan adanya perjanjian yang wajib dipenuhi pada kemasan tersebut, pastinya kesalahan-kesalahan ketika memilih bahan dasar, kesalahan-kesalahan dalam memilah desain kemasan, dan kesalahan-kesalahan dalam memilih bentuk kemasan pun bisa diminimalisasi.

Terlebih, apabila Anda menggunakan mesin dari Ramesia.com yang pastinya berkualitas tinggi.
Sudah bisa dipastikan, untuk masalah proses tentunya akan jauh lebih cepat dan efektif, serta kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam proses pengemasan bisa dihilangkan.

Disamping itu, ada pula beberapa syarat-syarat yang dibutuhkan terhadap suatu kemasan supaya bisa dikatakan kemasan yang memadai untuk digunakan.

Supaya bisa melengkapi persyaratan-persyaratan tersebut, maka setidaknya sebuah kemasan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.Kedap terhadap udara, baik itu oksigen ataupun gas lainnya.
2.Bersifat tidak beracun dan inert (tidak bereaksi ataupun menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan kualitas warna, aroma, dan cita rasa dari produk yang dikemas.
3.Kedap air (mampu menahan air ataupun kelembapan udara yang ada di sekitarnya).
4.Kuat dan tidak mudah rusak terhadap tekanan.
5.Cendrung tahan terhadap panas.
6.Mudah apabila dikerjakan secara massal dan harganya cendrung murah.

Over all, makna secara singkat dari pengemasan adalah, suatu metode yang dilakukan untuk menjaga kualitas makanan atau bahan pangan.

Yang tujuannya adalah supaya makanan atau bahan dasar produk, baik yang sudah diolah maupun yang belum, dapat sampai ke tangan pengguna dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.
Nah, untuk persoalan kemas-mengemas suatu produk supaya berkualitas, sudah dapat dipastikan kalau mesin-mesin kemasan dari Ramesia Mesin tentu bisa diandalkan.


sumber: https://ramesia.com/manfaat-kemasan-produk/

Selasa, 09 Juli 2019




"Kemasan Makanan Kekinian"


Hasil gambar untuk aa packaging




Pada saat ini banyak sekali para pengusaha muda yang beramai-ramai terjun ke wisata kuliner yang “katanya” lebih cepat untuk meraup pundi-pundi keuntungan. Dan yang pasti harus ada hal unik yang harus bisa menjadi iconic atau ciri khas dari setiap usaha kuliner yang dijalankan. Kalau kata generasi milenial sih “kekinian atau ter-uptodate”. Salah satu caranya adalah membuat kemasan makanan atau packaging makanan dengan desain yang elegan, simple dan iconic sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan untuk membeli makanan yang kita jual.
Setelah kita membuat kemasan makanankita dapat memanfaatkan media sosial yang saat ini sangat mempengaruhi sebagai media promosi yang mendunia. Kita bisa memposting foto-foto makanan dengan packaging makanan yang kekinian. Dan membagikan kesemua media sosial yang kita punya.
Bagi anda para pengusaha kuliner, pemilik restoran dan jenis usaha makanan lainnya, kami perkenalkan salah satu produk kemasan makanan terbaik, kemasan makan murah, kemasan makanan yang aman, dapat di desain kemasan makanan sesuai dengan keinginan dan kemasan makanan yang ramah lingkungan yaitu kemasan makanan aa packaging. Kemasan makanan aa packaging merupakan produk cetak kemasan makanan, packaging makanan, box makanan food grade, kemasan makanan kuah, packaging makanan anti bocor dengan kualitas terbaik dan bahan import dari luar negeri sehingga sangat aman, memenuhi standard Indonesia. Kemasan makanan eklusif dengan beragam keunggulan diantaranya menggunakan food grade paper, kemasan makanan anti panas dan kemasan makanan anti minyak, kemasan makanan yang dapat digunakan didalam microwave, kemasan makanan yang dapat dimasukkan kedalam lemari es, kemasan makanan yang mudah dalam penggunaan, kemasan makanan yang dapat didaur ulang, kemasan makanan yang ramah lingkungan.


sumber: https://www.greenpack.co.id/id/kemasan-makanan-kekinian/#.XSV8JJMzbIU



Tips Memilih Makanan Kemasan yang Aman dan Sehat



Gambar terkait




1. Perhatikan jenis kemasan yang digunakan

Bahan makanan kemasan sangat beragam, mulai dari plastik, toples kaca, kaleng, kardus, hingga styrofoam. Hindari makanan yang dikemas dengan plastik kresek hitam, kertas koran atau kertas bekas. Bahan-bahan tersebut memiliki unsur timbal yang dapat membahayakan fungsi ginjal.
Hindari juga kemasan styrofoam karena diketahui mengandung komponen benzena, salah satu penyebab kanker. Harus diperhatikan pula bahan yang digunakan untuk mengemas makanan karena dapat menimbulkan interaksi secara tidak langsung, juga dapat membuat makanan di dalamnya berubah dari segi rasa, bentuk, dan tentunya kualitas.

2. Perhatikan kondisi kemasan

Baik kemasan yang terbuat dari plastik, kaca, styrofoam, atau kaleng pun perlu diperhatikan jika ada tanda-tanda berkarat, ada perubahan warna, atau pada kemasan kertas tampak ada robekan.

3. Lulus uji

Selain itu, perlu juga diperiksa label pada kemasannya apakah telah memiliki label sah dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau tidak. Sebuah produk mendapatkan izin dari BPOM sebagai tanda bahwa makanan ini telah lulus uji coba dan sudah boleh dijual bebas secara legal.
Bagi mereka yang beragama Islam, perlu dilihat pula ada atau tidaknya label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Adanya label tersebut berarti sudah lulus uji sehingga aman untuk dikonsumsi.

4. Cek tanggal kedaluwarsa

Langkah selanjutnya adalah dengan melihat tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Jangan mudah terkecoh dengan diskon yang besar atau obral dengan mudah, hingga membuat Anda mengabaikan tanggal kedaluwarsanya.
Untuk menentukan masa kedaluwarsa produk kemasan, biasanya ada dua jenis penulisan. Pertama adalah “best before”, yang berarti makanan atau minuman masih bisa dikonsumsi satu bulan setelah tanggal tercantum meski ada kemungkinan kualitasnya sudah berbeda. Kedua adalah tulisan “tanggal kedaluwarsa” yang berarti makanan tersebut sama sekali tidak boleh dikonsumsi setelah tanggal yang tercantum.

5. Perhatikan kandungan gizi

Jangan malas untuk memperhatikan kandungan gizi pada kemasan, apakah mengandung karbohidrat, protein, lemak, gula, dan sebagainya. Ini pun makin penting untuk Anda yang memiliki penyakit kronis tertentu seperti darah tinggi, gula darah, dan lain-lain.
Cek pula komposisi bahan makanan untuk menghindari adanya kemungkinan makanan kemasan ini berpotensi untuk menyebabkan alergi, iritan, pewarna, serta pemanis dan/atau pengawet buatan yang membuat produk kemasan tahan lebih lama.
Untuk membantu Anda dalam memilih makanan kemasan yang aman dan sehat, kini BPOM telah menyosialisasikan gerakan “Cek KLIK”. “K” untuk cek kemasan, “L” untuk cek label kemasan, “I” untuk izin dari BPOM, dan “K” untuk masa kedaluwarsa.
Keempat unsur tersebut harus Anda perhatikan setiap kali akan membeli makanan atau minuman kemasan. Dengan mengetahui cara penyimpanan, takaran, penyajian, dan kelompok usianya, maka masalah kesehatan yang diakibatkan konsumsi makanan kemasan yang tidak tepat juga dapat dihindari.
Nah, kini Anda sudah tahu tips memilih makanan kemasan yang aman dan sehat. Meski demikian, tetap yang paling penting adalah utamakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda lewat sumber makanan segar yang beragam.



sumber: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3504336/tips-memilih-makanan-kemasan-yang-aman-dan-sehat
"Strategi Pemasaran"


Hasil gambar untuk kemasan



Kemasan dapat digunakan dalam beberapa cara sebagai alat pemasaran produk. Strategi yang digunakan harus menarik, hal yang penting dalam strategi pemasaran antara lain sebagai berikut :


a.      Strategi Ukuran
Pasar mungkin dibagi-bagi oleh jumlah pemakai produk, contohnya tentang hal ini dapat ditemukan pada pemasaran yaitu kemasan ukuran umumdan ukuran keluarga, juga pada kemasan yang sangat kecil atau mini yang diproduksi untuk beberapa hal, misalnya barang-barang untuk toilet, unutk kenyamanan orang-orang yang bepergian. Strategi ukuran juga mempunyai peranan dalam pengenalan produk baru. Bagi konsumen kemasan ukuran kecil atau mini biasanya digunakan untuk tujuan perkenalan suatu produk. Ukuran yang lebih besar diperkenalkan kemudian untuk memenuhi permintaan konsumen dan untuk memberikan tambahan jenis ukuran.

b.      Strategi Bahan
Bahan yang digunakan dalam kemasan mungkin mempunyai peran utama dalam strategi pemasaran karena kemasan dapat digunakan untuk meyakinkan keamanan. Misalnya botol shampo yang tidak mudah pecah atau alat penutup yang sulit dibuka bagi anak-anak sehingga tidak berbahaya bagi mereka.

c.       Strategi Desain
Strategi desain mencangkup bentuk dan bahan tapi disini menekankan warna, tulisan, gambar dan simbul yang menarik. strategi desain biasanya digunakan untun memberikan identitas produk.

d.      Strategi kenyamanan
Kemasan harus didesain dengan baik agar memberikan kemudahan bagi konsumen yang memakainya. Secara otomatis jika konsumen merasakan kemudahan dari suatu produk, konsumen juga akan merasakan kenyamanan.

e.       Strategi Promosi
Kemasan memungkinkan didesain kerena promosi penjualan. Misalnya pada kemasan diberi resep, potongan harga, hadiah dan sebagainya yang menghiasi bagian depan kemasan. Alasan menggunakan strategi ini karena kemasan merupakan salah satu elemen dalam pemasaran. Sehingga akan secara otomatis terjadi sebuah promosi juga.

Strategi Perkembangan Pembungkus/Kemasan

a.      Merumuskan Konsep Pemasaran
Dalam tahap ini ditetapkan fungsi utama kemasan yang akan dirancang, apakah kemasan tersebut hanya dimaksudkan sebagai pelindung produk, untuk meningkatkan citra produk atau untuk memberi kemudahan kepada konsumen. Dalam merumuskan konsep kemasan beberapa faktor yang perlu dijadikan pertimbangan antara lain :

Ø  Ketahanan dan Proteksi, kemasan harus dapat melindungi produk terhadap temperatur dan kelembapan udara. Juga agar produk tidak rusak, busuk, berkarat atau kotor.
Ø  Memudahkan bagi konsumen, kemasan harus mudah dibuka, dituang, disimpan, aman dan disertai petunjuk pemakaian yang jelas.
Ø  Kemudahan bagi penjual, mudah dibawa, diatur diatas rak, tidak gampang rusak dan hemat tempat.
Ø  Menarik bagi pembeli, desain dan bentuk yang menarik, mudah diingat dan menonjol di antara produk-produk pesaing serta penampilan yang cocok dengan produk.
Ø  Biaya, biaya kemasan harus proposional dengan harga produknya. Jangan sampai sama atau lebih mahal darai harga produk sebab konsumen itu membeli produk bukan kemasannya.
Ø  Lingkungan, Utamakan bahan kemasan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau diolah kembali, serta tidak membahayakan lingkungan.

b.      Merancang Desain Kemasan
Rancangan desain menyangkut elemen-elemen bentuk, ukuran, bahan, warna, merk, tulisan, gambar dan sebagainya. Elemen-elemen tersebut harus dipadukan dalam keserasian unutk memaksimalkan nilai tambah bagi konsumen meupun untuk meningkatkan posisi produk terhadap produk pesaing.

c.       Seleksi Desain
Karena biasanya merancang tidak hanya menyiapkan suatu alternatif desain, maka perlu diadakan seleksi desain mana yang dinilai paling efektif. Seleksi ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian yaitu :

Ø  Pengujian tehnik (engincering test), bertujuan unutk memastikan bahwa desain-desain kemasan tersebut tahan terhadap kondisi tertentu, misalnya temperatur udara, tekanan berat dan sebagainya.
Ø  Pengujian Pandangan (visual test), untuk memastikan bahwa teks atau tulisan pada kemasan jelas terbaca, atau bahwas warna dan bentuknya serasi jika dilihat.
Ø  Pengujian oleh calon penjual (dealer test), untuk memastikan bahwa para pedagang (pengecer atau distributor) tertarik pada penampilan maupun kemudahan pada produk yang dirancang bagi mereka.
Ø  Pengujian oleh calon pembeli (consumer test), untuk memastikan bahwa konsumen menyukai kemasan produk.

"Trend Desain Packaging di Tahun 2018"   Saat ini, banyak berbagai produk yang memiliki kemasan unik dan menarik. Hal itu...